Loading...
Loading...
Loading...
Opening Hours: Sunday - Saturday : 8.00 am - 10.00 pm, Monday Closed

cs@carbontrading.co.id

Articles

Home Articles
Pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum)

Pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum)

Pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum):
Potensi, Manfaat, dan Peran Strategis dalam Keberlanjutan

 

1. Pengenalan Umum

Calophyllum inophyllum, dikenal secara lokal sebagai Nyamplung (Indonesia), Tamanu (Polinesia dan Pasifik), Penaga Laut (Malaysia), dan Bintangur (Filipina), merupakan pohon tropis yang tumbuh alami di pesisir Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan Afrika Timur. Pohon ini dikenal karena nilai ekologisnya yang tinggi, potensi bioenerginya, dan manfaat ekonominya yang beragam.

Referensi:
Duke, J.A. (1983). Handbook of Energy Crops; Orwa et al. (2009). Agroforestree Database, World Agroforestry Centre (ICRAF)


2. Ciri-Ciri Fisik dan Habitat

Nyamplung merupakan pohon besar yang dapat tumbuh hingga 25–30 meter, memiliki batang tegak dengan kulit tebal dan bercabang banyak. Daunnya tebal, mengilap, dan berurat sejajar. Pohon ini tumbuh optimal di kawasan pesisir tropis seperti pantai berpasir, muara sungai, dan tebing karang, namun juga mampu beradaptasi pada tanah marginal dan lahan kritis dengan curah hujan tinggi.

Buah Nyamplung berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi coklat saat matang. Biji dalam buah ini mengandung minyak nabati bernilai tinggi yang dapat diolah menjadi berbagai produk, termasuk biodiesel.

Referensi:
Elevitch, C.R. & Manner, H.I. (2006). Calophyllum inophyllum (kamani) Species Profile, USDA Forest Service


3. Manfaat Ekologis

Sebagai tanaman pionir di daerah pantai, Nyamplung memiliki banyak manfaat ekologis, antara lain:

  • Menahan abrasi pantai dan melindungi garis pantai dari erosi
  • Menstabilkan tanah dan meningkatkan infiltrasi air
  • Menjadi habitat alami bagi burung, serangga, dan organisme pesisir lainnya
  • Cocok untuk program konservasi dan rehabilitasi lahan kritis

Kemampuan adaptasinya menjadikan Nyamplung sangat sesuai ditanam di lahan reklamasi tambang, pesisir, serta kawasan konservasi dan agroforestri.

Referensi:
FAO (1999). Global Ecological Zoning for the Global Forest Resources Assessment


4. Potensi Ekonomi: Bioenergi & Produk Bernilai Tinggi

Biji Nyamplung mengandung minyak (dikenal sebagai minyak tamanu) yang memiliki dua kegunaan utama:

⚡ a. Kosmetik dan Biofarmaka

Minyak tamanu memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba, dan penyembuh luka, yang digunakan dalam industri kecantikan dan pengobatan tradisional.

⚡ b. Biodiesel

Minyak Nyamplung memiliki rendemen minyak yang tinggi (40–70% dari biji kering) dan karakteristik kimia yang sangat cocok untuk produksi biodiesel generasi kedua. Biodiesel dari minyak Nyamplung termasuk dalam kategori energi bersih dan terbarukan (renewable).

Referensi:
Azam, M.M., Waris, A., & Nahar, N.M. (2005). Prospects and potential of fatty acid methyl esters of some non-traditional seed oils for use as biodiesel in India. Biomass and Bioenergy, 29(4), 293–302
Baral, B. et al. (2022). Calophyllum inophyllum for Sustainable Bioenergy Production: A Review, Bioenergy Research


5. Manfaat Tambahan: Limbah Bernilai Guna

  • Cangkang buah Nyamplung dapat diolah menjadi briket padat sebagai bahan bakar alternatif.

  • Ampas biji hasil ekstraksi minyak dapat dicampur menjadi pakan ternak rendah metana, mendukung mitigasi emisi sektor peternakan.

  • Daun dan kulit kayu memiliki potensi sebagai obat herbal tradisional.

Referensi:
Ginting, M. (2017). Pengembangan Briket Limbah Buah Nyamplung sebagai Energi Alternatif, Universitas Gadjah Mada
Baral, B. et al. (2022). Bioenergy Research


6. Keberlanjutan dan Mitigasi Iklim

Pohon Nyamplung berumur panjang (dapat hidup lebih dari 100 tahun) dan tidak perlu ditebang dalam proses pemanfaatannya — menjadikannya solusi netral karbon dan berkelanjutan.

Sebagai tanaman penyerap karbon, potensi serapan karbon pohon Nyamplung telah dicatat dalam studi oleh Daud et al. (2019), yang menunjukkan bahwa pohon ini mampu menyerap karbon dalam jumlah signifikan, dengan potensi akumulasi karbon mencapai 500 ton CO₂/pohon/tahun tergantung lokasi dan pengelolaan.

Referensi:
Daud, W., Sudrajat, A.O., & Fauzi, M. (2019). Kapasitas Serapan Karbon Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) pada Lahan Marginal di Indonesia, Jurnal Penelitian Hutan Tanaman


7. Tantangan dan Arah Pengembangan

Beberapa tantangan dalam pengembangan Nyamplung antara lain:

  • Keterbatasan teknologi pasca panen dan proses ekstraksi minyak
  • Kurangnya skala industri biodiesel berbasis Nyamplung
  • Minimnya kesadaran masyarakat dan investor terhadap potensi tanaman ini

Namun, dengan dukungan riset, kebijakan hijau, dan keterlibatan masyarakat lokal, pohon ini memiliki prospek cerah sebagai solusi energi, ekologi, dan ekonomi di masa depan.


8. Kesimpulan

Pohon Nyamplung adalah simbol dari pendekatan "One Action Solves Many Problems" — dari penyerap karbon, produsen bioenergi, pelindung pesisir, hingga penyedia nilai ekonomi bagi masyarakat.

Dengan pengelolaan yang tepat dan berkelanjutan, Nyamplung dapat menjadi tulang punggung bagi strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau di tingkat lokal dan global.

 

Recent Post

Get In Touch

Jl. Opak Raya kali opak, sanan, Brintikan, Tirtomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571

cs@carbontrading.co.id

Follow Us

© PT. Pandu Wijaya Negara. All Rights Reserved.